TENGGARONG – Malam penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-46 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2025 menjadi momen penuh haru dan kebanggaan.
Seorang qori cilik tunanetra asal Muara Badak, Azhar Abdul Fatak, berhasil meraih juara 1 golongan Tartil Tuna Netra Murattil Putra dalam ajang MTQ Kukar ke-46. Acara penutupan sekaligus pembagian hadiah berlangsung di Tenggarong, pada Kamis malam (30/10/2025) pukul 19.30 WITA.Lantunan ayat suci dari bibir Azhar yang lembut dan penuh penghayatan memukau dewan hakim serta seluruh hadirin di arena MTQ.
“Senang banget, baru pertama kali rasain begini, jadi agak deg-degan sedikit,”
— Azhar Abdul Fatak, usai menerima trofi
Cinta Al-Qur’an Sejak Kecil
Remaja berusia 13 tahun itu dikenal akrab dengan Al-Qur’an sejak kecil. Kecintaannya terhadap Tartil dan bacaan suci tumbuh dari lingkungan pondok pesantren tempatnya menimba ilmu.“Hobi saya memang Tartil dan mengaji karena dari pondok sudah diajarkan,” tutur Azhar.Sebelum menorehkan prestasi di tingkat kabupaten, Azhar juga sempat mengikuti lomba MTQ di tingkat kecamatan. “Pernah ikut lomba MTQ sekali di daerah kecamatan, dan ini pertama kali untuk tingkat kabupaten,” tambahnya.
Trofi Pertama yang Memotivasi
Meski memiliki keterbatasan penglihatan, semangat Azhar tidak pernah padam. Ia membuktikan bahwa disabilitas bukan penghalang untuk berprestasi. Dengan latihan teratur dan tekad yang kuat, Azhar mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.“Yang dilombakan Tartil Murottal, sebenarnya dibilang susah tidak juga,” ujarnya dengan rendah hati.Azhar berharap bisa terus mengasah kemampuan dan mengikuti MTQ di level yang lebih tinggi. “Semoga bisa ikut lagi ke depannya dan lebih rajin latihan,” ucapnya penuh semangat.
Inspirasi dari Muara Badak
Kisah perjuangan Azhar menjadi inspirasi bagi banyak orang. Di tengah keterbatasan, ia menunjukkan bahwa ketekunan, disiplin, dan keikhlasan mampu membuka jalan menuju prestasi.Keberhasilan Azhar di MTQ Kukar ke-46 ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga dan sekolahnya, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda Muara Badak untuk terus mencintai dan mempelajari Al-Qur’an.